1. EachPod

When the Aroma Fades: A Heartfelt Brew of Friendship

Author
FluentFiction.org
Published
Thu 06 Feb 2025
Episode Link
https://www.fluentfiction.com/id/episode/2025-02-06-23-34-02-id

Fluent Fiction - Indonesian: When the Aroma Fades: A Heartfelt Brew of Friendship
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-02-06-23-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di sebuah kedai kopi yang tenang dan harum di Yogyakarta, Adi, seorang barista muda, sibuk mengolah biji kopi dengan ketelatenan.
En: In a quiet and fragrant kedai kopi in Yogyakarta, Adi, a young barista, was busy processing coffee beans with diligence.

Id: Di luar, hujan deras bertabuh, menambah hangat suasana di dalam.
En: Outside, heavy rain drummed down, adding warmth to the inside atmosphere.

Id: Pelanggan berdatangan, mencari perlindungan dari hujan dan secangkir kopi hangat.
En: Customers came in, seeking shelter from the rain and a cup of hot coffee.

Id: Adi mencintai pekerjaannya.
En: Adi loved his job.

Id: Setiap cangkir kopi yang ia sajikan adalah sebuah karya seni yang ia banggakan.
En: Every cup of coffee he served was a work of art he took pride in.

Id: Namun, akhir-akhir ini, tubuhnya terasa berbeda.
En: However, lately, his body felt different.

Id: Senin pagi itu, saat dia meracik kopi dengan gerakan yang biasa, kepalanya tiba-tiba berdenyut hebat.
En: That Monday morning, as he prepared coffee with his usual moves, his head suddenly throbbed violently.

Id: Rasa pusing mendadak mengalir, membuat dunianya berputar sebentar.
En: A sudden dizziness flowed through him, making his world spin for a moment.

Id: Ratna, rekan kerja dan sahabat Adi, segera melihat perubahan pada wajahnya.
En: Ratna, Adi's colleague and friend, immediately noticed the change on his face.

Id: "Adi, kamu baik-baik saja kan?
En: "Adi, are you okay?"

Id: " tanya Ratna khawatir.
En: asked Ratna worriedly.

Id: Tangannya yang cekatan tetap melayani pelanggan, namun matanya terus mengawasi Adi dengan seksama.
En: Her nimble hands continued to serve the customers, but her eyes kept watching Adi closely.

Id: Adi tersenyum lemah.
En: Adi smiled weakly.

Id: "Aku hanya sedikit lelah, Ratna.
En: "I'm just a bit tired, Ratna.

Id: Tidak apa-apa," jawabnya, berusaha tegar.
En: It's okay," he replied, trying to be strong.

Id: Namun, kekhawatiran Ratna tak dapat dibendung.
En: However, Ratna's worry couldn't be contained.

Id: Ia sudah sering membaca tentang bahaya tekanan darah tinggi.
En: She had often read about the dangers of high blood pressure.

Id: Waktu terus berlalu, dan Adi tetap bersikeras bekerja.
En: Time passed, and Adi insisted on working.

Id: Sementara itu, Ratna berulang kali menyarankannya untuk beristirahat atau memeriksakan diri ke dokter.
En: Meanwhile, Ratna repeatedly advised him to rest or see a doctor.

Id: Akhirnya, di tengah hiruk-pikuk dan aroma giling kopi, Adi merasa tubuhnya tidak bisa lagi mengikuti kemauan pikirannya.
En: Finally, amidst the hustle and bustle and the aroma of ground coffee, Adi felt his body could no longer follow the will of his mind.

Id: Pandangannya mengabur, dan sebelum dia menyadarinya, tubuhnya terkulai lemas ke lantai.
En: His vision blurred, and before he knew it, his body slumped weakly to the floor.

Id: Suasana kafe langsung heboh.
En: The café turned chaotic.

Id: Ratna dengan cepat melompati meja, berlutut di samping Adi.
En: Ratna quickly leaped over the table, kneeling beside Adi.

Id: "Tolong, beri ruang," katanya tegas kepada pelanggan yang mulai panik.
En: "Please, give space," she said firmly to the customers starting to panic.

Id:...

Share to: