Fluent Fiction - Indonesian: The Ramadan Surprise: Uniting Siblings in Jakarta
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-04-26-22-34-01-id
Story Transcript:
Id: Di sebuah apartemen sederhana di Jakarta, matahari mulai terbenam.
En: In a simple apartment in Jakarta, the sun began to set.
Id: Musim gugur di belahan bumi selatan membawa angin sejuk ke kota yang sibuk ini.
En: Autumn in the southern hemisphere brought a cool breeze to this bustling city.
Id: Adi berdiri di dapur yang sempit, sibuk mempersiapkan makanan berbuka puasa untuk acara keluarga Ramadan malam ini.
En: Adi stood in the narrow kitchen, busy preparing food for the family Ramadan fast-breaking event tonight.
Id: "Akhirnya, kesempatan untuk mendapatkan pengakuan dari keluarga," pikirnya.
En: "Finally, a chance to gain recognition from the family," he thought.
Id: Adi yakin dia yang bertugas menjadi tuan rumah kali ini.
En: Adi was sure he was in charge of hosting this time.
Id: Namun, yang tidak dia ketahui, Putri, saudara perempuannya, juga mempersiapkan makanan di rumahnya.
En: However, what he didn't know was that Putri, his sister, was also preparing food in her house.
Id: Putri berharap malam ini tanpa drama, ingin istirahat dari keributan sehari-hari.
En: Putri hoped for a drama-free evening, wanting a break from the daily chaos.
Id: Pada saat yang sama, Rizki, saudara laki-laki paling bungsu dan sering dianggap tidak bertanggung jawab, berada di pasar, memilih bahan makanan yang dia kira diperlukan untuk acara berbuka yang dia pikir dia harus selenggarakan.
En: At the same time, Rizki, the youngest brother, often considered irresponsible, was at the market, choosing ingredients he thought were needed for the fast-breaking event he believed he was supposed to host.
Id: Kesalahpahaman muncul dari pesan singkat di grup keluarga yang tidak jelas.
En: The misunderstanding stemmed from a vague short message in the family group chat.
Id: Putri membaca pesan dari ibu mereka yang berkata, "Siapa pun bisa jadi tuan rumah, asal kita semua bisa berkumpul," dan mengira dia yang bertugas.
En: Putri read a message from their mother that said, "Anyone can host, as long as we can all gather," and assumed she was in charge.
Id: Rizki, dengan gaya bebasnya, hanya membaca setengah pesan dan menyimpulkan sama.
En: Rizki, with his free-spirited style, only read half of the message and concluded the same.
Id: Ketiganya bergegas, tidak sadar bahwa mereka semua berpikir hal yang sama.
En: All three rushed, unaware that they all thought the same thing.
Id: Saat maghrib mendekat, Adi menyalakan lilin di ruang tamu.
En: As maghrib approached, Adi lit candles in the living room.
Id: Putri dan Rizki menyusul dalam beberapa menit, keduanya terkejut melihat Adi sedang sibuk di dapurnya.
En: Putri and Rizki arrived within minutes, both surprised to see Adi busy in his kitchen.
Id: Sejenak hening, kemudian mereka mulai tertawa ketika menyadari kebingungan yang terjadi.
En: A moment of silence, then they began to laugh as they realized the confusion.
Id: "Ini tidak bisa dipercaya," kata Putri sambil tersenyum.
En: "This is unbelievable," said Putri with a smile.
Id: "Kita semua berpikir menjadi tuan rumah.
En: "We all thought we were hosting."
Id: "Adi, meskipun merasa gugup, memutuskan untuk menyatukan mereka.
En: Adi, though feeling nervous, decided to unite them.
Id: "Ayo kita selesaikan ini.
En: "Let's settle this.
Id: Setiap orang bawa makanan masing-masing.