1. EachPod

Rekindling Family Ties at Banjarmasin's Floating Market

Author
FluentFiction.org
Published
Tue 07 Jan 2025
Episode Link
https://www.fluentfiction.com/id/episode/2025-01-07-23-34-02-id

Fluent Fiction - Indonesian: Rekindling Family Ties at Banjarmasin's Floating Market
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-01-07-23-34-02-id

Story Transcript:

Id: Di tengah hujan rintik-rintik, Pasar Terapung Banjarmasin tetap hidup dengan kegiatan.
En: In the midst of drizzling rain, the Pasar Terapung Banjarmasin remained bustling with activity.

Id: Perahu-perahu penuh dengan buah-buahan segar dan barang-barang kerajinan terapung perlahan di sungai yang keruh.
En: Boats laden with fresh fruits and handicrafts floated gently on the murky river.

Id: Penjual-penjual sibuk memanggil calon pembeli, memastikan suara mereka terdengar di antara suara hujan yang jatuh ke air.
En: Sellers were busy calling out to potential buyers, ensuring their voices were heard amidst the sound of rain falling on water.

Id: Budi berdiri di pinggir pasar, gugup.
En: Budi stood at the edge of the market, nervous.

Id: Dia datang ke sini untuk menemui Rina, adik yang sudah lama tidak ditemuinya.
En: He had come here to meet Rina, the sister he hadn't seen in a long time.

Id: Mereka terpisah karena salah paham bertahun-tahun lalu.
En: They had been separated due to a misunderstanding years ago.

Id: Hari ini, Budi bertekad untuk menyambung kembali hubungan yang telah putus.
En: Today, Budi was determined to mend the broken relationship.

Id: Di tangannya, dia memegang sebuah boneka kayu kecil—hadiah kenangan masa kecil mereka.
En: In his hand, he held a small wooden doll—a token of their childhood.

Id: Rina bekerja di salah satu perahu, menjual buah-buahan segar.
En: Rina worked on one of the boats, selling fresh fruits.

Id: Ketika Budi mendekati perahu itu, dia melihat wajah adiknya.
En: As Budi approached the boat, he saw his sister's face.

Id: Wajah yang penuh hati-hati dan skeptis.
En: A face full of caution and skepticism.

Id: "Rina," panggil Budi pelan, hampir tidak terdengar di tengah hiruk-pikuk pasar.
En: "Rina," called Budi softly, almost drowned out by the bustling market.

Id: Rina melihatnya sejenak, matanya menunjukkan rasa terkejut dan sedikit keraguan.
En: Rina looked at him briefly, her eyes showing surprise and a bit of hesitation.

Id: “Budi?
En: "Budi?

Id: Apa yang kamu lakukan di sini?
En: What are you doing here?"

Id: ” tanya Rina, tidak menyembunyikan rasa tidak percayanya.
En: asked Rina, not hiding her disbelief.

Id: “Aku ingin bicara,” kata Budi, sambil menyerahkan boneka kayu itu.
En: "I want to talk," said Budi, handing over the wooden doll.

Id: “Aku ingin minta maaf.
En: "I want to apologize.

Id: Aku ingin kita seperti dulu lagi.
En: I want us to be like we used to be."

Id: ”Sebelum Rina bisa menjawab, hujan tiba-tiba turun dengan deras, memaksa mereka berlindung di bawah tenda sebuah kios yang ada di dekat situ.
En: Before Rina could respond, the rain suddenly poured down heavily, forcing them to take shelter under the awning of a nearby stall.

Id: Di bawah naungan tenda yang sempit, suasana menjadi lebih personal.
En: Under the narrow tent, the atmosphere became more personal.

Id: Dengan suara hujan sebagai latar belakang, Budi akhirnya menceritakan perasaannya, menjelaskan semua kesalahpahaman yang terjadi selama bertahun-tahun.
En: With the rain as background noise, Budi finally expressed his feelings, explaining all the misunderstandings that happened over the years.

Id: Rina mendengarkan dengan hati-hati, walau sesekali dia terlihat ragu, seolah masih...

Share to: