1. EachPod

Rebuilding Bonds: A Sibling Reunion at Borobudur

Author
FluentFiction.org
Published
Sun 22 Sep 2024
Episode Link
https://www.fluentfiction.org/rebuilding-bonds-a-sibling-reunion-at-borobudur/

Fluent Fiction - Indonesian: Rebuilding Bonds: A Sibling Reunion at Borobudur
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/rebuilding-bonds-a-sibling-reunion-at-borobudur

Story Transcript:

Id: Anisa berdiri di depan Candi Borobudur, mengagumi keindahannya.
En: Anisa stood in front of Borobudur Temple, admiring its beauty.

Id: Batu-batu kuno bercerita tentang masa lalu yang jauh.
En: The ancient stones spoke of a distant past.

Id: Di sinilah dia ingin memperbaiki hubungan dengan Budi, kakaknya yang lama tak dijumpainya.
En: This was where she wanted to mend her relationship with Budi, her brother whom she hadn't seen in a long time.

Id: Musim kemarau di bulan September membuat udara sekitar hangat dan kering, membuat bayangan panjang di atas candi.
En: The dry season in September made the air warm and dry, casting long shadows over the temple.

Id: Anisa merasakan kasih sayang yang mendalam untuk Budi, namun tahun-tahun yang penuh kesalahpahaman memisahkan mereka.
En: Anisa felt deep affection for Budi, yet years of misunderstandings had separated them.

Id: "Mungkin ini tempat yang tepat," pikir Anisa dalam hati.
En: "Perhaps this is the right place," Anisa thought to herself.

Id: Sejak dulu ia ingin sekali bisa bicara dari hati ke hati dengan Budi.
En: She had longed to have a heartfelt conversation with Budi.

Id: Namun, keberanian itu sering tak datang.
En: However, the courage to do so often eluded her.

Id: Budi tiba, senyumnya tampak ragu, namun matanya memancarkan harapan.
En: Budi arrived, his smile appeared hesitant, but his eyes showed hope.

Id: Anisa menyambutnya dengan hangat, "Mari kita jalan-jalan, Bu."
En: Anisa welcomed him warmly, "Let's take a walk, Bu."

Id: Mereka mulai mendaki tangga candi.
En: They began climbing the temple steps.

Id: Langkah mereka perlahan, seperti memikirkan setiap kata yang perlu diucapkan.
En: Their pace was slow, as if contemplating every word that needed to be said.

Id: Di antara relief yang indah, Anisa mulai berbicara.
En: Among the beautiful reliefs, Anisa began to speak.

Id: "Aku ingin kita bisa seperti dulu, Bu. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyanya perlahan.
En: "I want us to be like we used to, Bu. What really happened?" she asked slowly.

Id: Suaranya sedikit bergetar.
En: Her voice trembled slightly.

Id: Ada ketakutan untuk mendengar baik jawaban atau suara sendiri.
En: There was fear of both the answer and her own voice.

Id: Budi terdiam sesaat, memandang ke arah langit biru yang tak berawan.
En: Budi paused for a moment, gazing at the clear blue sky.

Id: "Waktu itu aku merasa kau tidak memahami aku, dan aku juga tidak memahami dirimu," jawab Budi akhirnya.
En: "At that time, I felt like you didn’t understand me, and I didn’t understand you," Budi finally replied.

Id: "Kita sama-sama terluka."
En: "We were both hurt."

Id: Percakapan mereka mengalir seperti arus sungai yang tenang.
En: Their conversation flowed like a calm river.

Id: Meskipun ada air mata, semuanya terucap dengan jujur.
En: Although there were tears, everything was spoken honestly.

Id: Masing-masing menyadari bahwa perasaan marah dan kecewa selama ini hanyalah kesalahpahaman.
En: They each realized that the anger and disappointment they felt had been mere misunderstandings.

Id: Setelah berjalan mengelilingi candi beberapa kali, mereka berhenti di puncak, memandang pemandangan yang luas di depan mereka.
En: After walking around the temple...

Share to: