Fluent Fiction - Indonesian: Rainy Encounters: Finding Friendship in Jakarta's Food Street
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-01-12-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Pengunjung berdesak-desakan di sepanjang jalan makanan yang ramai di Jakarta.
En: Visitors were jostling along the bustling food street in Jakarta.
Id: Udara begitu lembap dan harum, penuh dengan aroma sate yang dipanggang, nasi goreng yang dimasak di wajan besar, dan asap dari makanan yang menggelegak.
En: The air was so humid and fragrant, filled with the aroma of grilled sate, nasi goreng being cooked in large woks, and steam from sizzling foods.
Id: Hujan deras tiba-tiba mengguyur, membuat orang-orang mencari tempat berteduh.
En: Suddenly, heavy rain poured down, prompting people to seek shelter.
Id: Adi, yang baru saja tiba di Jakarta untuk perjalanan kerja, merasa lelah dan tertekan.
En: Adi, who had just arrived in Jakarta for a business trip, was feeling tired and stressed.
Id: Pekerjaannya menuntut banyak perhatian, membuatnya sulit untuk menikmati waktu bebas.
En: His job demanded a lot of attention, making it difficult for him to enjoy any free time.
Id: Dia berdiri di bawah payung besar sebuah warung kaki lima, mencoba melindungi diri dari basahnya hujan.
En: He stood under a large umbrella of a food stall, trying to shield himself from the downpour.
Id: Warung itu menjual martabak yang terkenal enak.
En: The stall sold martabak that was famously delicious.
Id: Di sampingnya, Putri sedang menikmati suasana jalanan.
En: Next to him, Putri was enjoying the street atmosphere.
Id: Dia adalah seorang blogger makanan lokal yang sangat menyukai atmosfer jalanan yang ramai ini.
En: She was a local food blogger who loved the hustle and bustle of this lively street.
Id: Matanya bersinar saat melihat berbagai hidangan yang menggiurkan di sekelilingnya.
En: Her eyes sparkled as she took in the various tempting dishes around her.
Id: "Hai," sapa Putri sambil tersenyum. "Ikutan berteduh juga, ya?"
En: "Hi," greeted Putri with a smile. "Taking shelter too, huh?"
Id: Adi mengangguk, sedikit terkejut dengan sapaannya.
En: Adi nodded, a little surprised by her greeting.
Id: "Iya, hujannya deras sekali. Kebetulan lagi di sekitar sini," jawab Adi dengan suara pelan.
En: "Yes, the rain is quite heavy. I happened to be around here," replied Adi softly.
Id: "Kalau tertarik, coba deh martabak di sini. Salah satu yang paling enak di Jakarta," saran Putri ceria.
En: "If you’re interested, you should try the martabak here. One of the best in Jakarta," Putri cheerfully suggested.
Id: Adi ragu-ragu sejenak.
En: Adi hesitated for a moment.
Id: Pikirannya masih dipenuhi deadline dan presentasi kerja yang mengganggu.
En: His mind was still filled with looming deadlines and bothersome work presentations.
Id: Namun, sopan santun membawanya mencoba mencairkan suasana.
En: However, politeness led him to try and lighten the mood.
Id: "Baiklah, mungkin memang perlu coba sesuatu," katanya.
En: "Well, maybe I do need to try something," he said.
Id: Perbincangan mereka dimulai dari rasa martabak yang lezat, berkembang menjadi cerita-cerita ringan tentang kota, sampai akhirnya Putri mengisahkan betapa beragamnya kuliner di Jakarta.
En: Their conversation began with the taste of the delicious martabak, evolving into light stories about the city, until Putri shared how diverse the culinary scene in Jakarta was.
Id: Sambil berbagi sepiring martabak yang baru dimasak,...