Fluent Fiction - Indonesian: How Ahmad Overcame Doubt and Achieved Success Against All Odds
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/how-ahmad-overcame-doubt-and-achieved-success-against-all-odds
Story Transcript:
Id: Angin dingin meniup pelan melalui jendela yang sedikit terbuka di kamar asrama Ahmad.
En: The cold wind gently blew through the slightly open window in Ahmad's dorm room.
Id: Lampu meja memancarkan cahaya lembut di tengah kumpulan buku teks dan kertas catatan yang berserakan di meja.
En: The desk lamp emitted a soft glow amidst the scattered textbooks and notes on the desk.
Id: Poster motivasi di dinding mengingatkan Ahmad untuk tetap semangat, tetapi kali ini, hatinya dipenuhi keraguan.
En: A motivational poster on the wall reminded Ahmad to keep his spirits up, but this time, his heart was filled with doubt.
Id: Ahmad adalah mahasiswa yang rajin.
En: Ahmad was a diligent student.
Id: Mimpinya adalah mendapatkan beasiswa agar bisa meringankan beban keluarganya.
En: His dream was to get a scholarship to lighten his family's burden.
Id: Tapi akhir-akhir ini, tekanan dari keluarganya dan keraguannya sendiri membuatnya sulit fokus.
En: But lately, the pressure from his family and his own doubts made it difficult for him to focus.
Id: Dia menghela napas panjang dan menutup bukunya.
En: He took a deep breath and closed his book.
Id: Saat itulah Dina masuk ke kamar.
En: That's when Dina entered the room.
Id: "Ahmad, kamu baik-baik saja?" tanya Dina dengan lembut.
En: "Ahmad, are you okay?" Dina asked gently.
Id: Dina adalah teman dan teman sekelas Ahmad yang selalu mendukungnya.
En: Dina was Ahmad's friend and classmate who always supported him.
Id: "Kamu terlihat sangat lelah."
En: "You look very tired."
Id: Ahmad tersenyum lemah.
En: Ahmad gave a weak smile.
Id: "Aku takut gagal, Dina.
En: "I'm afraid of failing, Dina.
Id: Kalau aku nggak lulus dengan nilai tinggi, aku nggak akan bisa dapat beasiswa itu."
En: If I don't pass with high grades, I won't be able to get that scholarship."
Id: Dina duduk di sebelah Ahmad dan menyentuh pundaknya.
En: Dina sat next to Ahmad and touched his shoulder.
Id: "Kamu nggak sendirian, Ahmad.
En: "You're not alone, Ahmad.
Id: Aku di sini untuk membantu."
En: I'm here to help."
Id: Malam itu, Ahmad dan Dina memutuskan untuk mengadakan sesi belajar kelompok.
En: That night, Ahmad and Dina decided to hold a group study session.
Id: Mereka menghabiskan malam tanpa tidur, membahas materi ujian satu per satu.
En: They spent the sleepless night going through exam materials one by one.
Id: Ahmad mulai merasa sedikit lebih percaya diri, berkat dukungan Dina yang tiada henti.
En: Ahmad began to feel a bit more confident, thanks to Dina's constant support.
Id: Hari-hari berlanjut, dan Ahmad terus belajar sampai akhirnya tiba saatnya ujian terakhir.
En: Days went by, and Ahmad kept studying until the time for the final exam arrived.
Id: Pagi itu, udara di luar begitu dingin, mencerminkan bagaimana perasaan Ahmad di dalam hatinya.
En: That morning, the air outside was so cold, mirroring how Ahmad felt inside.
Id: Dia menduduki bangku ujian dengan tangan yang sedikit gemetar.
En: He sat down at the exam desk with slightly trembling hands.
Id: Ujian itu lebih sulit dari yang Ahmad bayangkan.
En: The exam was harder than Ahmad had imagined.
Id: Soal-soalnya rumit dan waktu terasa sangat...