Fluent Fiction - Indonesian: From Tourist to Storyteller: A Balinese Guide's Journey
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-07-07-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Suara deburan ombak dan semilir angin laut menyambut para wisatawan di Tanah Lot, Bali.
En: The sound of crashing waves and the gentle sea breeze welcomed the tourists at Tanah Lot, Bali.
Id: Berdiri megah di atas batu karang, Pura Tanah Lot menjadi saksi bisu dari cerita sejarah dan spiritual yang dalam.
En: Standing majestically on top of a rock, Pura Tanah Lot silently witnesses deep historical and spiritual tales.
Id: Dimas, seorang pemandu wisata muda dan bersemangat, berdiri di antara para turis, siap memulai tur hari itu.
En: Dimas, a young and enthusiastic tour guide, stood among the tourists, ready to start the day's tour.
Id: "Selamat datang di Pura Tanah Lot," katanya sambil tersenyum lebar.
En: "Welcome to Pura Tanah Lot," he said with a broad smile.
Id: Ia melihat ke arah para wisatawan yang membawa kamera, sibuk mengambil foto.
En: He looked towards the tourists carrying cameras, busy taking photos.
Id: Di dalam hatinya, Dimas merasa tantangan hari ini bukan hanya memperkenalkan keindahan fisik pura ini, tetapi juga menanamkan pemahaman budaya dan spiritual kepada mereka.
En: In his heart, Dimas felt that the challenge today was not only to introduce the physical beauty of this temple but also to instill cultural and spiritual understanding in them.
Id: "Musim kemarau ini sangat istimewa," lanjutnya, "karena kita berada di periode Galungan. Sebuah perayaan penting bagi umat Hindu di Bali."
En: "This dry season is very special," he continued, "because we are in the Galungan period, an important celebration for Hindus in Bali."
Id: Namun, sebagian besar para wisatawan tampak lebih tertarik pada sunset yang terkenal indah di sini.
En: However, most tourists seemed more interested in the famous beautiful sunset here.
Id: Dimas merasakan sedikit keterasingan karena seharusnya ia berpartisipasi dalam perayaan Galungan bersama keluarganya.
En: Dimas felt a slight sense of alienation because he should have been participating in the Galungan celebration with his family.
Id: Namun, pekerjaannya kini memanggilnya.
En: However, his job was calling.
Id: Ia memutuskan untuk membawa sedikit cerita pribadinya ke dalam tur, berharap dapat menyentuh hati para pendengarnya.
En: He decided to bring a little of his own story into the tour, hoping to touch the hearts of his listeners.
Id: Selama tur, Dimas mulai menceritakan kenangan masa kecilnya saat mengikuti Galungan.
En: During the tour, Dimas began recounting childhood memories of participating in Galungan.
Id: "Saya ingat, setiap Galungan, ibu saya membuat penjor, hiasan bambu yang tinggi.
En: "I remember, every Galungan, my mother would make a penjor, a tall bamboo decoration.
Id: Kami memberikan persembahan kepada roh leluhur, merayakan kemenangan dharma atas adharma."
En: We would offer tributes to the ancestral spirits, celebrating the victory of dharma over adharma."
Id: Tiba-tiba, seorang turis mengangkat tangan.
En: Suddenly, a tourist raised their hand.
Id: "Bisa ceritakan lebih banyak tentang Galungan?" tanyanya.
En: "Can you tell us more about Galungan?" they asked.
Id: Dimas terkejut dan senang dengan rasa ingin tahu ini.
En: Dimas was surprised and delighted by this curiosity.
Id: Dengan semangat yang baru, ia menjelaskan bahwa Galungan adalah waktu untuk menghormati para leluhur dan memperbarui hubungan dengan...