Fluent Fiction - Indonesian: From Doubt to Triumph: Rizky's Scholarship Journey
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/from-doubt-to-triumph-rizkys-scholarship-journey
Story Transcript:
Id: Di sebuah komunitas berpagar di Jakarta yang penuh dengan pohon hijau dan fasilitas modern, berlangsung kegiatan open house sekolah.
En: In a gated community in Jakarta, filled with green trees and modern amenities, a school open house event was taking place.
Id: Rizky, seorang siswa SMA yang rajin, sedang mempersiapkan diri untuk acara ini.
En: Rizky, a diligent high school student, was preparing himself for this event.
Id: Udara musim kemarau yang hangat menyelimuti pagi yang cerah, sementara suara anak-anak terdengar riuh rendah di ruang serbaguna komunitas.
En: The warm dry season air enveloped the bright morning, while the sound of children echoed in the community's multipurpose room.
Id: Rizky memiliki proyek tentang ilmu lingkungan yang ingin dia tunjukkan kepada para guru.
En: Rizky had an environmental science project he wanted to showcase to the teachers.
Id: Dia berharap proyek ini bisa menarik perhatian dan membantunya mendapatkan rekomendasi beasiswa.
En: He hoped that this project could catch their attention and help him secure a scholarship recommendation.
Id: Namun, Rizky merasa gugup.
En: However, Rizky felt nervous.
Id: Dia selalu meragukan kemampuannya.
En: He always doubted his abilities.
Id: Selain itu, Rizky juga tidak terlalu percaya diri berbicara di depan umum.
En: Moreover, Rizky was not very confident speaking in public.
Id: Di sebelahnya, Sari, sahabat dan tetangganya yang percaya diri, memberikan semangat.
En: Beside him, Sari, his confident friend and neighbor, gave him encouragement.
Id: "Jangan khawatir, Rizky! Proyekmu hebat! Kamu pasti bisa." katanya dengan senyuman lebar.
En: "Don't worry, Rizky! Your project is great! You can do it," she said with a wide smile.
Id: Rizky mengangguk, namun keraguan masih menyelimuti hatinya.
En: Rizky nodded, but doubt still filled his heart.
Id: Tiba-tiba, mati lampu.
En: Suddenly, there was a power outage.
Id: Semua layar presentasi padam.
En: All the presentation screens went dark.
Id: Rizky panik.
En: Rizky panicked.
Id: Seharusnya dia bergantung pada tayangan digital untuk menjelaskan konsep proyeknya.
En: He had relied on digital slides to explain the concept of his project.
Id: Sari menepuk punggungnya dengan lembut.
En: Sari patted his back gently.
Id: "Jangan putus asa," katanya.
En: "Don't give up," she said.
Id: "Kita bisa pakai cara lain."
En: "We can use another way."
Id: Rizky terdiam sebentar, lalu menghela napas pelan.
En: Rizky paused for a moment, then let out a slow breath.
Id: Dia memutuskan untuk menggunakan model fisik dan poster yang sudah dia siapkan sebagai cadangan.
En: He decided to use physical models and posters as backup.
Id: Mendengar saran Sari, semangat Rizky perlahan pulih.
En: Hearing Sari's suggestion, Rizky’s spirit slowly revived.
Id: Sari membantunya mengatur poster dan menyiapkan alat bantu visual lainnya.
En: Sari helped him arrange the posters and prepare other visual aids.
Id: Ketika waktunya tiba, Rizky berdiri di depan ruangan yang penuh.
En: When the time came, Rizky stood in front of the packed room.
Id: Dia memulai presentasinya dengan analogi yang mudah dimengerti.
En: He began his presentation with an easily understood analogy.