Fluent Fiction - Indonesian: Flight to Balance: A Journey to Prioritize Family Over Work
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-05-27-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Soekarno-Hatta International Airport ramai pagi itu.
En: Soekarno-Hatta International Airport was busy that morning.
Id: Pengumuman terus terdengar dari pengeras suara, memberi tahu tentang jadwal boarding yang berubah.
En: Announcements kept resonating from the speakers, informing about changed boarding schedules.
Id: Di tengah keramaian itu, Adi duduk di sebuah bangku, matanya menatap layar ponsel yang berkedip.
En: Amidst the crowd, Adi sat on a bench, his eyes staring at the blinking screen of his phone.
Id: Koper kecil ada di sampingnya, isinya penuh dengan berkas-berkas penting untuk pertemuan bisnis internasional.
En: A small suitcase was beside him, filled with important documents for an international business meeting.
Id: Adi adalah project manager yang selalu sibuk.
En: Adi is a project manager who is always busy.
Id: Kali ini, dia harus pergi ke luar negeri untuk menemui klien besar dan menyelesaikan kontrak penting.
En: This time, he has to go abroad to meet a big client and finalize an important contract.
Id: Namun, perjalanan ini diatur secara mendadak, hanya sehari sebelum libur panjang hari Kenaikan Isa Almasih.
En: However, this trip was arranged hastily, just a day before the long holiday of the Ascension of Isa Almasih.
Id: Adi merasa berat meninggalkan keluarganya, terutama ketika teman baiknya, Rini, selalu mengingatkannya untuk seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
En: Adi felt uneasy leaving his family, especially when his good friend, Rini, always reminded him to balance work and personal life.
Id: Di tengah hiruk pikuk bandara, telepon Adi tak henti-hentinya berbunyi.
En: Amidst the hustle and bustle of the airport, Adi's phone kept ringing incessantly.
Id: Pesan dari kantor masuk bertubi-tubi, menanyakan tentang detail kesepakatan yang harus segera diselesaikan.
En: Messages from the office came flooding in, asking about details of the deal that needed to be completed immediately.
Id: Adi merasakan tekanan yang besar, seperti tembok yang kian mendekat.
En: Adi felt immense pressure, like walls closing in.
Id: Tapi saat Adi masih mempertimbangkan langkah berikutnya, Rini menelepon.
En: But just as Adi was considering his next move, Rini called.
Id: "Adi, kamu yakin mau pergi?
En: "Adi, are you sure you want to go?
Id: Mungkin harusnya kamu mempercayai timmu sekali ini," kata Rini dengan nada lembut namun penuh makna.
En: Maybe you should trust your team this time," Rini said in a gentle yet meaningful tone.
Id: "Mereka bisa pegang ini.
En: "They can handle this.
Id: Luangkan waktu untuk keluargamu.
En: Make time for your family."
Id: "Adi menatap kerumunan orang di bandara yang berlalu-lalang dengan cepat.
En: Adi looked at the crowd in the airport bustling by.
Id: Dia merasa terjebak di antara keinginan untuk sukses dan kebutuhan akan kebersamaan.
En: He felt trapped between his desire for success and his need for togetherness.
Id: Sementara itu, di luar jendela besar bandara, hujan tipis mulai turun, menambah suasana sendu.
En: Meanwhile, outside the large airport window, a light rain began to fall, adding to the melancholy atmosphere.
Id: Pesawat Adi dijadwalkan berangkat satu jam lagi, namun masalah teknis dan tertundanya penerbangan membuat segalanya menjadi tidak pasti.
En: Adi's flight was...