1. EachPod

Discovering True Craftsmanship in Tangkahan's Rainy Markets

Author
FluentFiction.org
Published
Mon 06 Jan 2025
Episode Link
https://www.fluentfiction.com/id/episode/2025-01-06-08-38-19-id

Fluent Fiction - Indonesian: Discovering True Craftsmanship in Tangkahan's Rainy Markets
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-01-06-08-38-19-id

Story Transcript:

Id: Hutan hujan Tangkahan, Sumatera Utara, dikenal dengan kehijauannya yang memikat.
En: The hutan hujan Tangkahan, Sumatera Utara, is known for its captivating greenery.

Id: Di tengah musim hujan, aroma tanah basah memenuhi udara.
En: In the middle of the rainy season, the aroma of wet earth fills the air.

Id: Di sana, di bawah naungan pohon-pohon besar, berdiri pasar kecil yang ramai.
En: There, under the shade of the large trees, stands a bustling small market.

Id: Suara penjual dan pembeli bercampur dengan bunyi hujan yang jatuh di atas terpal.
En: The voices of sellers and buyers mix with the sound of rain falling on tarps.

Id: Arif berjalan-jalan di pasar ini dengan rasa ingin tahu.
En: Arif strolls through this market with curiosity.

Id: Dia adalah seorang wisatawan yang antusias, sangat tertarik untuk mendukung para pengrajin lokal.
En: He is an enthusiastic tourist, keenly interested in supporting local artisans.

Id: Dia melihat banyak kerajinan tangan yang dipajang; ukiran kayu, anyaman rotan, dan kain batik.
En: He sees many handmade crafts on display: wood carvings, rattan weavings, and kain batik.

Id: Rini, temannya, mengikutinya sambil sesekali mengerutkan kening, skeptis dengan keaslian barang-barang itu.
En: Rini, his friend, follows him, occasionally frowning, skeptical about the authenticity of the items.

Id: “Mungkin mereka hanya jual barang-barang pabrik yang diberi label 'tradisional',” gumam Rini.
En: "Maybe they're just selling factory items labeled as 'traditional'," Rini mutters.

Id: Arif tetap bersemangat, meskipun sedikit ragu dengan komentar Rini.
En: However, Arif remains enthusiastic, though slightly doubtful after Rini's comment.

Id: Ia tahu tantangannya adalah menemukan kerajinan yang benar-benar otentik di tengah semua pilihan ini.
En: He knows the challenge is to find truly authentic crafts amidst all these choices.

Id: Di satu sudut pasar, Arif bertemu Sari.
En: In one corner of the market, Arif meets Sari.

Id: Dia adalah seorang wanita paruh baya dengan senyum hangat.
En: She is a middle-aged woman with a warm smile.

Id: Di depannya tergantung lembaran kain batik dengan pola yang rumit.
En: In front of her hang sheets of kain batik with intricate patterns.

Id: "Selamat datang, Nak. Suka lihat-lihat batik?" tanya Sari.
En: "Welcome, dear. Do you like looking at batik?" Sari asks.

Id: Arif mengangguk, "Iya, Bu. Saya ingin tahu lebih banyak tentang batik ini. Apa ini buatan sendiri?"
En: Arif nods, "Yes, ma'am. I want to know more about this batik. Is it handmade?"

Id: Sari pun bercerita.
En: Sari begins to explain.

Id: "Batik ini saya buat sendiri. Motifnya terinspirasi dari hutan dan sungai di sekitar Tangkahan. Ini membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menyelesaikannya."
En: "I made this batik myself. The motif is inspired by the forest and river around Tangkahan. It takes weeks to complete."

Id: Ia menjelaskan proses pembuatan batik, teknik canting, dan filosofi di balik setiap motif.
En: She explains the batik-making process, the canting technique, and the philosophy behind each motif.

Id: Arif mendengarkan dengan penuh perhatian, melihat betapa rumit dan bernilainya proses tersebut.
En: Arif listens intently, seeing how intricate and valuable the process is.

Id: Sementara itu, Rini...

Share to: