Fluent Fiction - Indonesian: Connection in the Shadows of Borobudur: A Journey of Discovery
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-04-02-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Hujan di pagi hari berhenti ketika Aditya tiba di Candi Borobudur.
En: The rain in the morning stopped when Aditya arrived at Candi Borobudur.
Id: Udara masih segar dan dingin, seolah menyapa dengan lembut wajahnya.
En: The air was still fresh and cool, as if gently greeting his face.
Id: Ia memandang ke arah stupa besar, merasa sangat bersemangat untuk berkontribusi dalam acara pelestarian budaya hari itu.
En: He looked towards the large stupa, feeling very excited to contribute to the cultural preservation event that day.
Id: Ini adalah kesempatan yang ia nanti-nantikan; berkontribusi dan berkenalan dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.
En: This was an opportunity he had been looking forward to; contributing and meeting people with the same interests.
Id: Di tempat lain, Sari berjalan pelan di antara pahatan batu yang rumit.
En: Elsewhere, Sari walked slowly among the intricate stone carvings.
Id: Mata kuliahnya tentang arsitektur begitu menantangnya untuk menggali lebih dalam desain kuno ini.
En: Her architecture course was really challenging her to delve deeper into this ancient design.
Id: Sari adalah tipe orang yang senang berbicara, mudah bergaul, dan hari ini ia berharap bisa menemukan cerita dan teman baru.
En: Sari was the type of person who loved to talk, was easy to get along with, and today she hoped to find new stories and friends.
Id: Ketika event dimulai, Aditya melihat Sari di sisi lain lapangan.
En: When the event started, Aditya saw Sari on the other side of the field.
Id: "Hai, kamu juga relawan di sini?" tanya Sari ceria, memulai percakapan.
En: "Hi, are you also a volunteer here?" asked Sari cheerfully, starting the conversation.
Id: Aditya tersenyum malu-malu. "Iya, aku Aditya. Kamu?"
En: Aditya smiled shyly. "Yes, I'm Aditya. And you?"
Id: "Saya Sari," jawabnya. "Saya kagum dengan arsitektur Borobudur. Mungkin kamu dapat menceritakan lebih banyak?” lanjutnya dengan antusias.
En: "I'm Sari," she replied. "I'm fascinated by the architecture of Borobudur. Maybe you can tell me more?" she continued enthusiastically.
Id: Aditya sedikit gugup. Tapi dia memutuskan untuk berani.
En: Aditya felt a bit nervous. But he decided to be brave.
Id: "Aku bisa menunjukkan sekeliling, jika kamu mau," tawarnya.
En: "I can show you around, if you like," he offered.
Id: Senyumnya tumbuh lebih lebar setelah melihat Sari mengangguk dengan semangat.
En: His smile grew wider after seeing Sari nod eagerly.
Id: Mereka berjalan berdua menyusuri lorong-lorong batu, Aditya dengan hati-hati menjelaskan setiap relief yang mereka lihat.
En: They walked together through the stone corridors, Aditya carefully explaining every relief they saw.
Id: "Ini menceritakan kisah hidup Buddha," katanya.
En: "This tells the story of Buddha's life," he said.
Id: Sari mendengarkan dengan seksama, mengangguk dan sesekali mencatat di buku kecilnya.
En: Sari listened intently, nodding and occasionally jotting down notes in her little notebook.
Id: “Luar biasa sekali, bagaimana semuanya bisa bertahan begitu lama,” gumam Sari kagum, menatap detail relief di atasnya.
En: "It's amazing how everything has lasted so long," murmured Sari, admiring the detailed relief above.
Id: Aditya merasa lebih percaya diri sekarang.
En: Aditya felt more confident now.
Id:...